Rabu, 03 Februari 2010

KENALAN SAMA PENGUATAN LOGAM (METAL STRENGTHENING) nich.…..

Logam itu biasanya bersifat lunak, mengkilap, penghantar listrik atau panas yang baik, dan lain-lain. Nah..orang metalurgi itu harus tahu, gimana sih..cara meningkatkan kekuatan atau kekerasan logam?. Biasanya peningkatan kekuatan logam itu selalu aja dibarengin dengan peningkatan kekerasan, makanya ada istilah strain hardening (pengerasan regangan) atau strain strengthening (penguatan regangan). Karena ini sifatnya cuman pengantar aja, jadi ngak dibahas mengenai cara dan mekanisme terjadinya peningkatan tersebut..ntar kalau sempet saya tulis deh satu per satu.
Bayangin aja, gimana jadinya kalau pisau yang dipakai di dapur atau yang dipakai buat motong kertas bersifat lunak.., terus gergaji buat motong kayu atau logam juga bersifat lunak, …jadi kapan selesainya tuh…pemotongan…dan hasilnya juga ngak akan memuaskan.
Satu lagi contoh, tahu khan turbine blade (sudu turbin) ?..Nah..sudu itu bekerja pada temperatur yang tinggi..terus berputar dengan kecepatan ribuan rpm (kalau di pesawat terbang Fokker-28 atau 100 sekitar 60.000 rpm). Kalau aja sudu itu bersifat lunak dan kekuatannya rendah…pasti begitu beroperasi, itu pesawat langsung meledak karena sudu langsung mengalami mulur (creep). Bisa bayangin khan..efeknya???.
Jadi, penguatan logam itu penting sekali buat dipelajari, jangan sampai kita kalah sama orang asing….masa sich kita harus ketinggalan terus sama mereka. Padahal konsep penguatan logam dengan cara komposit (definisi yang paling mudah adalah peningkatan kekuatan bahan melalui penggabungan dua atau lebih materal yang berbeda) itu ditemukan oleh orang Indonesia. Ingat khan jaman dulu.., sewaktu masih ada kerajaan Singosari, Majapahit, dan lain-lain. Nah, waktu itu mpu-mpu kita paling jago bikin keris..bahkan konon diantara mereka ada yang diambil terus di bawa ke China..disuruh membuat pedang yang sangat kuat dan “sakti”. Menurut cerita, keris itu berasal dari batuan meteorit yang mengandung besi (Fe), terus batuan itu dipanaskan & ditempa (forging) menggunakan palu. Setelah itu dicelupin ke dalam air lalu dipanasin lagi, setelah itu dilipat supaya tidak terlalu lebar, terus dicelupin lagi. Nah..yang terakhir baru deh.., dibentuk supaya berliku-liku.
Karena pemanasannya menggunakan arang, maka ada atom C dari arang yang masuk ke dalam batuan meteorit itu (istilah kerennya diffusion). Pada saat dicelup ke dalam air, maka C ngak bisa keluar jadi tetap “terjebak” di dalam Fe. Kejadian itu tuh..yang bikin material jadi keras..karena bisa terbentuk fasa yang dikenal dengan nama Martensit…atau mungkin juga Bainit. Sementara itu, daerah yang tidak sempat dimasukin oleh C akan tetap memiliki fasa ferrit yang sifatnya lunak. Karena proses pemanasan, pendinginan, dan pelipatan terjadi secara berulang-ulang..maka di dalam keris terlihat adanya garis yang memisahkan antara fasa keras dengan fasa lunak. Kombinasi kedua fasa itu menghasilkan material yang tangguh…jadi keris itu sebenarnya adalah komposit…iltulah hasil karya Indonesia asli. Pada jaman itu mungkin yang namanya Amerika masih hutan dan masih primitive..ya?
Ok, deh..buat penutup, penguatan logam itu ada beberapa jenis misalnya : Penguatan regangan (strain strengthening), Penguatan larutan padat (solid solution strengthening), Penguatan pengendapan atau presipitasi (precipitation strengthening), penguatan fasa kedua (second phase strengthening), Penguatan penghalusan butir (grain refinement strengthening), Penguatan dengan cara transformasi martensitik (martensitic transformation strengthening), Penguatan tekstur atau orientasi pilihan (texture strengthening), dan Penguatan dengan cara penyebaran partikel halus (dispersion strengthening). Nah.., cukup beragam khan…jadi ngebahasnya kapan-kapan aja. Thanks ya..

2 komentar:

  1. ditunggu bahasan mengenai macam2 pengerasannya yak om.hehe

    BalasHapus
  2. Oke..deh, ntar saya coba tulis...Thanks

    BalasHapus